--> KISAH UWAIS AL QARNI | Kanjeng Ibad

tempat rekresi intelektual dan kazanah keilmuan


Monday, April 28, 2014

KISAH UWAIS AL QARNI

| Monday, April 28, 2014
Rasululloh saw. membicarakan uwais al-qarni yang belum pernah beliau lihat. beliu bersabda "ia adalah orang Yaman dari kota Qaran dan suku Murad. ayahnya telh meninggal dunia. Ia sangat berbakti kepada ibunya. Ia pernah mnderita penyakit kulit, saking tidak kuatnya, lau ia brdo'a kepada Alloh dan alhamdulillah sembuh. Bekas penyakitnya masih tetap ada sperti mata uang dirham di lenganya.Rasululloh saw. kemudian berkata kepada umar bin khattab "jika engkau dapat menemuinya,mintalah agar ia mendoakanmu".

Waktupun berlalu. Ketika menjabat sebagai khalifah, pada setiap musim haji Umar bin Khattab selalu bertanya tentang Uwais Al-qarani kepada para jama'ah haji dari Yaman, "adakah di antara kalian terdapat UWAIS ?" Mereka menjawab, "tidak ada" Umar Bin Khattab lalu bertanya lagi, "mengapa tidak kalian ajak bersama?" Mereka menjawab, "ia kami tinggalkan dalam kekurangan harta, dan pakaian yang sangat sederhana. "Umar Bin Khattab terdiam, lalu berkata dengan suara keras, "betapa tega kalian membiarkan keadaanya demikian padahal, Rasululloh saw. Telah berkata kepadaku tentang dirinya, "jika engkau dapat menemuinya, mintalah ia agar mendo'akanmu".

Umar Bin Khattab tidak pernah putus asa. Pada setiap musim haji, ia selalu menanti kedatangan Uwais Al-Qarani, seperti seorang yang menunggu datangnya seorang kekasih hati. Hingga pada suatu musim haji Uwais Al-Qarani benar-benar datang bersama jama'ah haji dari Yaman. Umar Bin Khattab bergegas menemuinya. Untuk memastikan bahwa yang berada di hadapanya adal benar-benar Uwais Al-Qarani, Umar bin Khattab bertanya, "Siapa namamu?" Ia menjawab, "namaku Uwais Al-Qarani." Umar Bin Khattab bertanya lagi, "Dimana kotamu ?" Ia menjawab, "Qaran." Umar Bin Khattab bertanya lagi, "Bagaimana ayahmu ?" Ia menjawab, "Ayahku telah meninggal dunia dan kini aku bersama ibuku." Umar Bin Khattab bertanya lagi, "Apakah engkau pernah sakit sebelum ini ?" Ia menjawab, "Ya benar. Aku saki kulit di lenganku lalu aku berdo'a kepada Alloh dan setelah itu sembuh." Umar Bin Khattab bertanya lagi, "Apakah masih ada bekasnya ?" Ia menjawab sambil menunjukkan bekasnya itu di lengan. "Ya, benar. Bekas ini masih ada di lengan seperti mata uang dirham."

Umar Bin Khattab kemudian melihat bekas luka di lengan Uwais Al-Qarani, lalu memeluknya dengan sangat erat, seraya berkta, "engkau adalah orang yang di bicarakan oleh rasululloh saw. mohonkanlah ampun kepada Alloh untukku!" Uwais Al-Qarani menjawab dengan heran, "Pantaskah aku memohonkan ampun untuk engkau, wahai Amirul Mukminin!" Umar Bin Khattab enjawab dengan tegas, "Ya benar." Ia kemudian terus memohon kepada Uwais Al-Qarani agar bersedia memohonkan ampun untuknya. Akhirnya, Uwais Al_Qarani meluluskan permintaan Umar Bin Khattab. Ia kemudian memohon ampun kepada Alloh bagi Umar Bin Khattab.

Setelah itu Umar Bin Khattab bertanya kepada Uwais Al-Qarani, "Hendak pergi kemanakah engkau setelah musim haji ?" Uwais Al-Qarani menjawab "aku hendak pergi ke Irak." Umar Bin Khattab berkata, "Baiklah, aku akan menulis surat untuk gubernur disana agar ia menyediakan berbagi kebutuhanmu." Uwai Al-Qarani langsung menyeru, "Demi Alloh! jangan lakukan itu wahai Amirul Mukminin!. Biarlah aku berjalan kesana tampa merepotkan siapap."

Related Posts

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar