--> Pengertian Ramadlan | Kanjeng Ibad

tempat rekresi intelektual dan kazanah keilmuan


Monday, June 30, 2014

Pengertian Ramadlan

| Monday, June 30, 2014

Alhamdulillah,hari ini kita sudah masuk pada bulan ke Sembilan dalam penanggalan hijriyah,bulan yang mulia, yakni Bulan Romadlon, bulan dimana diwajibkan atas kita untukmelaksanakan ibadah puasa.

bulan puasa adalah meruapakan kawah candra dimuka yang sengaja di ciptakan oleh ALLOH untuk hambanya, yang rindu akan hangatnya kemesraan bercengkrama dengan-NYA, dalam lapar dan haus menahan nafsu ada pengabdian dan penghambaan, mulai terbit fajar hingga pada akhir terbenamnya matahari, sungguh di dalamnya terkandung nilai ibadah. sampai hanya Alloh yang tahu berapa besar pahala orang yang puasa.

sungguh merugilah umat islam yang enggan menjalankan puasa, berikut penulis sajikan beberapa makna dari kalimat ramadhan.
 
kata Ramadhan yang berasal dari akar kata dasar (fiilmadli) ra – mi – dlo, yang berarti “panas” atau “panas yangmenyengat”. Kata itu berkembang –sebagaimana biasa terjadi dalam strukturbahasa Arab– dan bisa diartikan “menjadi panas, atau sangat panas”, atau dimalnai“panas yang hampir membakar”. Jika orang Arab mengatakan Qad Ramidla Yaumunâ,maka itu berarti “hari telah menjadi sangat panas”.
Ramadhan berasal dari kata Ar-Romadlu (الرمض) yang memilikiarti panasnya batu karena tersengat panasnya sinar matahari, sehingga bulanRamadhan adalah bulan pembakaran manusia dengan panasnya haus dan susah payah.Romadlon juga bisa berarti bulan pembakaran, dimana pada bulan ini, dosa-dosakita, dibakar sampai habis. Ibarat besi yang berkarat, maka bulan romadlonadalah bulan pembakaran yang meluntuurkan karat dari besi. Usai romadlon,sebagaimana pisau, maka kita akan menjadi pisau yang tajam, karena tidak adalagi karat yang melekat ditubuhnya. Usai Romadlon, kita seperti bayi yang barulahir, suci tanpa dosa.

Ada juga yang memaknai Ramadhan berasal dari kata Romadloo-a (رمضاء) yang berarti hujanyang turun di atas bumi pada permulaan musim kemarau, sehingga bulan Ramadhanitu sebagai pencuci badan dan hati manusia bagaikan hujan yang bisamenghilangkan debu di muka bumi.
Keterangan-keterangantentang lafadz Ramadhan ini disampaikan oleh Muhammad bin Abu Bakar binAbdul Qadir Al-Razi (w. 721 H.) dalam kamus Mukhtarush Shihhah dan Muhammad binMukarram bin Mandzur Al-Mashrî (630 – 711 H.), yang terkenal dengan sebutanIbnu Mandzur, dalam karya monumentalnya, Lisanul ‘Arab.

Sedangkan kata puasa dalam bahasa Arab disebut Shiyâm atauShaum –keduanya sama-sama kata dasar dari kata kerja Sha-wa-ma–, yangsecara etimologis berarti menahan dan tidak bepergian dari satu tempat ketempat lain (Al-Syaukani, 1173 – 1255 H., Fathul-Qadîr). Shiyâm atau Shaummerupakan qiyâm bilâ ‘amal, yang berarti ‘beribadah tanpa bekerja’.Dikatakan ‘tanpa bekerja’ karena puasa itu sendiri bebas dari gerakan-gerakan (harakât),baik gerakan itu berupa; berdiri, berjalan, makan, minum dan sebagainya.Sehingga, Ibnu Durayd –sebagaimana dinukil dalam Al-Alusi– mengatakan bahwasegala sesuatu yang diam dan tidak bergerak, berarti sesuatu itu Shiyâm (sedangberpuasa).
Secara istilah, As-shiyam berarti al-imsak. Puasa adalahmenahan. Al-imsaku ‘anik akli, was-surbi,wal jimaa’i. Menahan diri dari makan, minum dan berjimak, sejak terbitnyafajar hingga terbenamnya matahari.
Ada beberapa sebutan mengenai Bulan Romadlon ini, antaralain :

1.     Syahrus Shiyaami.
Romadlon disebut juga Syahrussiyaami. Bulan puasa, dikarenakan pada bulan ini, kita, yang disebutkan dalamAl-Qur’an sebagai “alladzzina aamanu”,orang-orang yang beriman, diwajibkan untuk berpuasa, sebagaimana disebutkandalam Surat Al-Baqoroh ayat 183 :
يَاأَيُّهَاالَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَمِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Haiorang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkanatas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Halini, juga sesuai dengan Hadits Nabi Muhammad SAW :
قَدْ جَاءَكُمْرَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِأبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فِيْهِالشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Telah datangBulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasapada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup,para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainyalebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad)
Siapa saja yang berpuasa di Bulan Romadlon denganpenuh keimanan dan keikhlasan, akan diampuni segala dosa-dosanya, sebagaimanasabda Nabi SAW :
مَنْ صَامَرَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapaberpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akandiampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim)

2. Nama lain Ramadhan yang kedua adalahsyahrul qiyam; bulan qiyamullail.
Disebut syahrul qiyam karenapada malam hari selama bulan Ramadhan disunnahkan untuk shalat tarawih, sertamenjadi kebiasaan para salafus shalih bahwa mereka menghidupkan malam-malam dibulan Ramadhan melebihi malam lainnya dalam rangka memperlama shalat sunnah,memperbanyak dzikir dan tilawah, serta ibadah-ibadah sunnah lainnya. Terutamapada sepuluh malam terakhir di mana disunnahkan i'tikaf di dalamnya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلىالله عليه وسلم- يُرَغِّبُ فِى قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْفِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah RA. Berkata:"Sesungguhnya Rasulullah SAW menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhantanpa mewajibkannya", kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa yangshalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala)akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Muslim)
Maka berinteraksi dengan bulan Ramadhan yang tepat sesuai dengan nama lainnya, syahrulqiyam, adalah menjaga shalat tarawih kita. Kita berupaya setiap malamsepanjang Ramadhan tidak ketinggalan shalat tarawih ini. Di samping itu, kitajuga menghidupkan malam Ramadhan dengan berbagai ibadah sunnah, terutama disepuluh malam terakhirnya.

3. Nama lain Ramadhan yang ketigaadalah syahrul Qur'an; bulan Al-Qur'an.
Disebut syahrul Qur'ankarena pada salah satu malam di bulan Ramadhan diturunkan Al-Qur'an. Inilahyang disebut dengan nuzulul qur'an.
شَهْرُرَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَالْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia danpenjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak danyang bathil). (QS. Al-Baqarah:185)
Maka berinteraksi dengan bulanRamadhan yang tepat sesuai dengan nama lainnya, syahrul Qur'an, adalahdengan memperkuat interaksi kita dengan Al-Qur'an. Interkasi pertama denganAl-Qur'an tentu saja adalah membacanya. Maka mari kita perbanyak tilawah Al-Qur'anpada bulan Ramadhan ini. Yang kedua adalah mempelajari dan memahaminya. Sepertidisebutkan dalam ayat 185 di atas, Al-Qur'an adalah petunjuk. Bagaimanapetunjuk itu bisa kita laksanakan kalau kita tidak memahami petunjuk itu. Makamengkaji tafsir Al-Qur'an adalah salah satu interaksi yang tepat selama bulanRamadhan ini.

4. Syahrul barokah,
Disebut Syahrul barokah karena beribadah di bulan Romadlon, akan mendapatkankeberkahan tiada batas, yakni dilipatgandakannya kebaikan dari peribadatankita, sebagaimana sabda Nabi SAW :

عَنْ سَلْمَانَ اْلفَارِسِيْ قَالَ خَطَبَنَا رَسُوْلُاللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَانَ فَقَالَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ أَنَّهُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرَ عَظِيْمٍ شَهْرَ مُبَارَكٍفِيْهِ لَيْلَةَ خَيْرٍ مِنْ أَلْفِ شَهْرِ فَرْضِ اللهِ صِيَامَهُ وَجَعَلَقِيَامُ لَيْلِهِ تَطَوُعًا فَمَنْ تَطَوَّعَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ اْلخَيْرِكاَنَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فَمَا سِوَاهُ وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةًكاَنَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ وَالصَّبْرُثَوَابُهُ الْجَنَّةُ وَهُوَ شَهْرُ اْلمُوَاسَاةِ وَهُوَ شَهْرٌ يزُاَدُ رِزْقُاْلمُؤْمِنِ فِيْهِ مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كاَنَ لَهُ عِتْقُ رَقَبَةٍ وَمَغْفِرَةٍلِذُنُوْبِهِ قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ لَيْسَ كُلُّنَا يَجِدُ مَا يُفْطِرُالصَّائِمُ قَالَ يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَرَ صاَئِمًا عَلَىمُذِقَّةِ لَبَنٍ أَوْ تَمْرَةٍ أَوْ شُرْبَةِ مَاءٍ وَمنْ أَشْبَعَ صَائِمًاكاَنَ لَهُ مَغْفِرَةٌ لِذُنُوْبِهِ وَسَقاَهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شُرْبَةً لاَيَظْمَأُ حَتىَّ يَدْخُلَ اْلجَنَّةَ وَكاَنَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِأَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْئاً وَهُوَ شَهْرُ أَوَّلِهِ رَحْمَةًوَأَوْسَطَهُ مَغْفِرَةً وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ وَمَنْ خَفَّفَ عَنْمَمْلُوْكِهِ فِيْهِ َأْعَتَقَهُ اللهُ مِنَ النَّارِ
Diriwayatkan dari sahabat Salman Ra.yang berkata: “Pada hari terakhir bulan Sya’ban, Rasulullah Saw. berkhutbahyang isi khutbahnya sebagai berikut : “Wahai manusia, kalian semua dinaungioleh bulan yang sangat mulia, bulan yang penuh barokah, yang di dalamnyaterdapat suatu malam yang sangat mulia dibanding seribu bulan, di siang harinyaAllah mewajibkan puasa dan malam harinya disunnahkan untuk beribadah.Barangsiapa beribadah sunnah di bulan Ramadhan niscaya pahalanya bagaikanmengerjakan kefardhuan di bulan lainnya. Dan barangsiapa yang beribadah wajibdi dalamnya laksana mengerjakan tujuh puluh kefardhuan di bulan lainnya. Danbulan itu merupakan bulan untuk bersabar, sedangkan balasannya orang yangbersabar adalah masuk surge. Dan merupakan bulan kebaikan yang di dalamnyarizki orang-orang mukmin menjadi bertambah. Barangsiapa yang memberikan bukakepada orang yang berpuasa maka pahalanya laksana memerdekakan budak dandosanya diampuni.” Rasululullah Saw. ditanya: “Wahai Rasulullah, kami semua initidak punya makanan untuk kami berikan kepada orang yang berpuasa.” KemudianRasulullah Saw. menjawab: “Allah akan memberi pahala ini kepada orang yangmemberi buka pada orang yang berpusa, walau berupa seteguk air susu atau satukurma atau seteguk air putih sekalipun. Barangsiapa yang memberikan makansampai kenyang kepada orang yang berpuasa maka dosanya akan diampuni oleh Allahdan akan meminum seteguk air dari telagaku yang mana ia tidak akan hausselamanya sehingga masuk surga dan mendapatkan pahalanya orang puasa tanpamengurangi pahalanya orang yang berpuasa tadi. Dan (bulan Ramadhan) merupakanbulan yang awalnya penuh dengan limpahan rahmat, tengahnya penuh denganampunan, sedangkan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Barangsiapaberkenan memberikan keringanan kepada budaknya pada bulan itu maka akan dibebaskanoleh Allah dari api neraka.” (Bughyat al-Harits juz 1 halaman 113).

عَنْ أَنَسِ إِبْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِالنَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ حَضَرَ مَجْلِسَاْلعِلْمِ فِىْ رَمَضاَنَ أَعْطاَهُ اللهُ تَعَالَىْ بِكُلِّ قَدَمٍ عِباَدَةَسَنَةٍ وَيَكُوْنُ مَعِى تَحْتَ اْلعَرْشِ وَمَنْ دَاوَمَ عَلَى اْلجَمَاعَةِ فِىرَمَضاَنَ أَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى بِكُلِّ رَكْعَةِ مَدِيْنَةً تمُلْاَءُ مِنْنِعَمِ اللهِ تَعاَلَى وَمَنْ بَرَّ وَالِدَيْهِ فِىْ رَمَضاَنَ يَنَالُ نَظْرَاللهِ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَإِناَّ كَفِيْلٌ فِى اْلجَنَّةِ وَمَا مِنْامْرَأَةٍ تَطْلُبُ رِضَا زَوْجِهَا فِىْ رَمَضَانَ إِلاَّ وَلَهَا ثَوَابُمَرْيَمَ وَأَسِيَّةُ وَمَنْ قَضَى حَاجَةَ أَخِيْهِ اْلمُسْلِمِ فِىْ رَمَضَانَقَضَى اللهُ تَعَالَى لَهُ أَلْفَ حَاجَةٍ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra.bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang berkenan menghadiri majelisilmu di bulan Ramadhan maka Allah akan memberikan pahala setiap langkah kakinyabagaikan ibadah setahun dan ia akan bersamaku di bawah Arsy. Dan barangsiapasenantiasa berjamaah (dalam shalatnya) di bulan Ramadhan maka setiap rakaatnyaakan dibalas oleh Allah Swt. kota yang terpenui kenikmatan-kenikmatan dariNya.Dan barangsiapa yang berbakti kedua orang tuanya di bulan Ramadhan maka ia akanmendapatkan rahmat dari Allah dan aku (Muhammad) yang akan menanggungnya masuksurga. Dan barangsiapa yang memenuhi hajat saudara muslimnya di bulan Ramadhanmaka Allah akan mengabulkan seribu hajatnya di hari kiamat nanti.”
didalamnya juga terdapat malam penuh barokah yang nilainyalebih baik dari seribu bulan, yakni malam lailatul qodar.

5. Syahrusshodaqoh,
Disebut Syahrus shodaqoh karena di bulan ini, dianjurkan untuk menambah shodaqoh,, sebagaimanaSabda nabi Muhammad SAW :
أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌفَيْ رَمَضَانَ
RasulullahSAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitusedekah dibulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)
 Juga dalam sabdanya yang lain :
مَنْ فَطَرَصَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِالصَّائِمِ شَيْئٌ
Barangsiapamemberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka diaakan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangisedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut. (HR Ahmad)
Mudah-mudahan, kita semua dapat mengambil hikmahdari Bulan Suci ini dengan menyempurnakan puasa, qiyamul lail, memperbanyakbacaan Al-Qur’an, bersedekah, sehingga kita akan mendapatkan keberkahandari Bulan Romadlon ini, yakni mendapatkan balasan kebaikan yang berlipatganda, dan pada akhirnya, kita mampu memperoleh predikat ketaqwaan, karenatujuan akhir dari perintah ibadah puasa adalah : la’allakum tattaquun.. agarkalian menjadi orang yang bertaqwa. Amin

Related Posts

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar